Jumat, 29 November 2013

Dokter ; Warga Negara Yang Butuh Keadilan

Kehidupan profesi satu dengan yang lainnya "tidak" bisa disamakan.
Masing-masing punya kehidupan sendiri, punya peraturan sendiri, dll.
Yang mengerti-memahami penderitaan-perjalanan-suka/duka sebuah profesi adalah SESAMA yang artinya orang-orang dalam profesi yang sama.

Boleh menyatakan pendapat, karena rakyat diberikan kebebasan untuk berbicara. Cuma jangan disalahgunakan. Jangan gampang termakan ISU apalagi menjadi PROVOKATOR jika tidak mengetahui permasalahan yang sebenarnya dan hanya melihat dari satu sudut pandang. Jika berbicara harus ada bukti.
Pendapat-persepsi-argument berdasarkan fakta yang dilihat-didengar secara langsung, dan menambahkan saksi ahli.

Selasa, 19 November 2013

#ADIL

Tak ingin memihak siapapun... 

Tiap insan berhak mendapatkan "Keadilan dan Perlindungan Hukum"

Indonesia adalah Negara Hukum. Menegakkan Supremasi Hukum.

Segala profesi telah diatur oleh perundangan-undangan yang ada di Indonesia.

Tapi pada praktik dilapangan tidak sesuai dengan kenyataannya. Akhirnya KEADILAN pun hanya menjadi "HIASAN" yang indah.
Keadilan harus didapatkan melalui proses yang sah, sesuai dengan bukti bukti yang dicari dan dibuat kesimpulan yang dibuat oleh orang yang ahli dalam bidangnya.

Bukti jangan diada-adakan, jika tidak ada ya memang tidak ada. Berlaku jujur juga perlu.

Agar keadilan dapat dirasakan oleh semua pihak. Tapi jangan menyudutkan, memojokkan salah satu pihak. Tiap keterangan-kesaksian akan mempengaruhi keputusan Hakim.

Sila ke-Lima Pancasila "Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", "keadilan sosial maksudnya apa ya? Kurang paham.

----------------

Wallahu Alam Bisshawab

Barakallahufiik Ikhwahfillah

#NIKMATI PROSES

Apa yang perlu dinikmati dalam hidup ini?

Kebahagiaan? Otomatis, tanpa disuruh/diminta manusia akan menikmati kebahagiaan-kesenangan-kenyamanannya.

Kesusahan ? Mungkin jarang yang menikmati, perlu dipaksa dulu baru bisa menikmatinya.

Jangan membawa masa lalu kedalam kehidupan sekarang/saat ini.

Jangan memimpikan masa depan dan menjadi bunga tidur dalam kehidupan saat ini/sekarang.

1 kehidupan diantara 2 kehidupan, yaitu masa sekarang yang diapit oleh 2 masa yaitu masa lalu dan masa sekarang.

Jadi berusahalah untuk menikmati masa sekarang, apa yang ada sekarang, apa yang ada dalam detik ini, menit ini, jam ini, hari ini... Karena akan ada "kejutan".

Terlalu memikirkan masa depan, akan membuat stres jika tidak sesuai dengan harapan-do'a. Akhirnya menimbulkan rasa was-was, gelisah, khawatir, gundah gulana.

Jika terlalu menyesali apa yang terjadi pada masa lalu, akan berakibat hidup tak tenang, selalu menaruh curiga dan akhirnya berprasangka buruk. Yang pada akhirnya akan merusak hubungan silaturahim.

Jika mengaku beriman pada Qada dan Qadharnya, maka nikmatilah apa yang Allah anugerahkan pada diri manusia. Bersyukurlah padaNya. Tunjukkan sikap rendah hati pada Allah, Tunjukkan keridhaan dan kepasrahan kita pada keputusanNya.

-----------------------------

Tuhan Yang Mahakuasa seakan-akan berkata, "HambaKu, siapakah zat yang telah mengatur urusanmu ketika kau berada dalam kegelapan rahim. Siapakah yang telah mengurusmu setelah keluar. Dia mengurusmu melalui karunia dan pemeliharaanNya ketika kau kecil. Lalu, setelah besar kauingin mencampuri urusan-Nya?!

HambaKu, pilihlah Aku. Jangan memilih selainKu. Dengan begitu, Aku akan memperlihatkan kepadamu kelembutan dan kebaikanKu yang menakjubkan.

HambaKu, mungkinkah Aku menciptakan makhluk lalu Kuserahkan mereka kepada selain Aku?! Sementara, Akulah Zat yang memberi karunia kepada semua." (Kitab Klasik, Ibnu 'Athaillah)

----------------

Wallahu Alam Bisshawab.

Barakallahu Fiik Ikhwahfillah

Allah Maha Mengatur

Keberuntungan-Kesialan bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan atau yang harus disesali.

Karena pada hakikatnya, HIDUP seorang manusia telah diatur oleh Allah azza wa jalla yang tertulis dalam kitab Laufuh Mahfuz.

Allah Maha Mengetahui yang Ghaib dan Nyata.

"Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. 49 : 18)

Tak ada istilah kebetulan tapi telah ada yang Mengaturnya. Apapun yang terjadi dalam hidup manusia itu sendiri, disekitar manusia. Terjadi atas kehendakNya.

Rezeki, Jodoh, Hidup-Mati ; seorang manusia telah ditentukan oleh Allah.

Kebahagiaan, kesusahan atas diri seorang manusia juga telah diatur oleh Allah azza wa jalla.

Jadi apalah yang perlu dirisaukan, apa yang perlu dikhawatirkan.

Namun Allah meminta manusia untuk berusaha, berdo'a dan bertawakkal dalam menjalani hidup. Tiap fase kehidupan, tiap apa yang ada pada diri seorang anak manusia, semua yang dimiliki oleh anak manusia itu adalah Amanah dari Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di yaumil hisab.

Semua apa yang selama hidup lakukan oleh manusia, akan diperlihatkan oleh Allah azza wa jalla. Semuanya! Walaupun manusia telah menutupnya rapat-rapat hingga tak ada manusia yang tahu. Tapi disitulah (yaumil hisab) akan diperlihatkan. Tak ada yang luput dari penglihatan Allah, tak ada yang luput dari pengawasan Allah. Karena Allah Maha Segalanya, Allah adalah Raja Diraja.
-----------------------------

Wallahu Alam Bisshawab

Barakallahu fiik Ikhwahfillah

#EdisiMuroqobah untuk #MuhasabahDiri