Selasa, 19 November 2013

#NIKMATI PROSES

Apa yang perlu dinikmati dalam hidup ini?

Kebahagiaan? Otomatis, tanpa disuruh/diminta manusia akan menikmati kebahagiaan-kesenangan-kenyamanannya.

Kesusahan ? Mungkin jarang yang menikmati, perlu dipaksa dulu baru bisa menikmatinya.

Jangan membawa masa lalu kedalam kehidupan sekarang/saat ini.

Jangan memimpikan masa depan dan menjadi bunga tidur dalam kehidupan saat ini/sekarang.

1 kehidupan diantara 2 kehidupan, yaitu masa sekarang yang diapit oleh 2 masa yaitu masa lalu dan masa sekarang.

Jadi berusahalah untuk menikmati masa sekarang, apa yang ada sekarang, apa yang ada dalam detik ini, menit ini, jam ini, hari ini... Karena akan ada "kejutan".

Terlalu memikirkan masa depan, akan membuat stres jika tidak sesuai dengan harapan-do'a. Akhirnya menimbulkan rasa was-was, gelisah, khawatir, gundah gulana.

Jika terlalu menyesali apa yang terjadi pada masa lalu, akan berakibat hidup tak tenang, selalu menaruh curiga dan akhirnya berprasangka buruk. Yang pada akhirnya akan merusak hubungan silaturahim.

Jika mengaku beriman pada Qada dan Qadharnya, maka nikmatilah apa yang Allah anugerahkan pada diri manusia. Bersyukurlah padaNya. Tunjukkan sikap rendah hati pada Allah, Tunjukkan keridhaan dan kepasrahan kita pada keputusanNya.

-----------------------------

Tuhan Yang Mahakuasa seakan-akan berkata, "HambaKu, siapakah zat yang telah mengatur urusanmu ketika kau berada dalam kegelapan rahim. Siapakah yang telah mengurusmu setelah keluar. Dia mengurusmu melalui karunia dan pemeliharaanNya ketika kau kecil. Lalu, setelah besar kauingin mencampuri urusan-Nya?!

HambaKu, pilihlah Aku. Jangan memilih selainKu. Dengan begitu, Aku akan memperlihatkan kepadamu kelembutan dan kebaikanKu yang menakjubkan.

HambaKu, mungkinkah Aku menciptakan makhluk lalu Kuserahkan mereka kepada selain Aku?! Sementara, Akulah Zat yang memberi karunia kepada semua." (Kitab Klasik, Ibnu 'Athaillah)

----------------

Wallahu Alam Bisshawab.

Barakallahu Fiik Ikhwahfillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar