Terngiang bagai kidung dalam sunyi
Terbayang bagai melihat hamparan cermin
Terkagum bagai mutiara yang termiliki
Tersirat jelas tanpa mungkin terhalang
Hari terus berganti
Siang berganti malam, malam berganti pagi
Siklus hidup pun tetap berotasi
Namun rasa ini masih tetap dihati
Aku… sayang… kamu…
Aku… cinta… kamu…
Aku… rindu… kamu…
Aku… ingin… kamu…
Seperti nyanyian dalam perang
Seperti ayat dalam kitab suci
Seperti kata kunci sebelum mati
Seperti kewajiban dalam sebuah intuisi
Saling memberi…
Saling menerima…
Saling mengerti…
Tanpa paksa namun tulus…
Kasihku, cintailah aku
Kasihku, sayangilah aku
Kasihku, rindukanlah aku
Selamanya, hanya untuk ku
Menyentuhmu seperti syurga bagiku
Seperti jawaban dari semua permintaan
Menjagamu seperti tugas dari kehidupanku
Seperti perkataan tuha pada hari kelahiranku
Manjamu buat aku terjatuh
Rayumu buat aku tersipu
Marahmu buat aku tertunduk
Tangismu buat aku terbunuh
Bersalah karena terlalu memiliki
Bersalah karena terlalu mengasihi
Bersalah karena terlalu mencintai
Bersalah karena terlalu menyayangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar