Sabtu, 18 Juni 2011

'Dokter' : Cita-Cita KLASIK

Bismillahirahmanirrahim...

Dulu....Dulu...Dulu sekali.... Punya cita-cita ingin jadi dokter mulai dari SD dan itu bertahan hingga SMA tapi lupa kelas berapa cita-cita itu masih bertahan. Namun, saat SMA itu pula cita-cita itu berubah. Walau aku adalah murid exacta alias IPA, tapi dalam perjalanannya nilaiku yang menonjol bukan di Ilmu tersebut. Exacta itu ilmu yang pasti pasti aja deh. Bermain secara logis dan terarah dan sistematis.

Dokter, yang awalnya adalah cita-cita aku, dan akhirnya juga menjadi cita-cita orangtua. Dan kalau mau dibilang ya harus berjuang donk untuk jadi seorang dokter. Gak mungkin jadi dokter tapi gak belajar. Yang aku pegang selama ini adalah GAK ADA ORANG BODOH, YANG ADA ADALAH ORANG MALAS !!!. Jadi kalau mau sukses, kalau mau pandai ya harus belajarlah. O iya, aku gak suka dengan kata 'Pintar' aku lebih suka dengan kata 'Cerdas', cerdas menurut aku itu hebat karena bisa menganalisa dan memberikan solusi dengan mempertimbangkan segala yang ada, yup segala aspek yang ada.
 
Terkadang aku benci dengan profesi sebagai dokter, itu disebabkan karena situasi yang ada, karena orang-orang. Bagi aku 'apapun itu' seperti cinta,profesi dsb yang salah bukan semua itu tapi yang salah adalah PELAKUnya. 
 
Dokter itu seperti menjadi cita-cita yang sering dikatakan oleh anak kecil, ketika dewasa "dD kalau besar, mau jadi apa?" dan Alasannya pun sederhana, mau nyembuhin orang yang sakit. Tapi proses untuk menjadi seorang dokter itu ngak mudah. Walau kadang bosan juga bilang HIDUP itu KERAS, BUTUH PERJUANGAN dan PENGORBANAN. Tapi memang itulah kenyataannya. Harus berusaha, mau tidak mau suka atau tidak suka.

Yang dihadapi seorang dokter adalah MANUSIA, makhluk yang diciptakan oleh ALLAH AZZA WA JALLA yang sempurna dari makhlukNya yang lain. Sungguh beruntungkah atau takdir yang menghantarkan profesi tersebut? Beruntung karena profesi ini bisa lebih mendekatkan kita dengan ALLAH, bersyukur, selalu mengingat namaNya, selalu menyebut AsmaNya. Bayangkan kita pelajari dari kepala sampai kaki. Kita pelajar fisiologinya, kita pelajar patofisiologinya, kita belajar anatominya. Sungguh itu sangat Dahsyat ! Manusia itu adalah seni. Seni yang diciptakan dengan sangat indah, seni yang bisa dinikmati secara visual maupun audio terkadang berimaginasi.

Aku, walau udah coAss tapi terkadang berfikir bahwa hidup ini gak adil. Soalnya, jujur, ini bukan keinginan aku. Tapi aku yakin ini adalah TAKDIR aku, maka aku harus menjalaninya karena sudah sejauh ini. Gak bisa mundur lagi. Toh, suatu saat aku akan mencintai profesi ini. Aku butuh waktu dan proses, dengan cara aku sendiri untuk mencintainya. Dan, actually, aku mulai menyukainya. Ada Asa yang ingin aku lakukan bersama profesi ini, karena aku yakin Allah tidak akan membiarkanku terus dalam kebimbangan, keraguan. Aku harus cari sendiri, aku harus menemukannya. Karena aku juga yakin, Allah akan tolong aku, akan bantu aku. :)

Dokter itu walau cita-cita klasik, karena saat anak-anak, menjadi seorang dokter adalah HEBAT, bisa nyembuhin orang yang sakit. Tapi sekali lagi biarlah waktu dan proses yang dapat menyakinkan kita ingin jadi DOKTER SUNGGUHAN atau hanya sekedar CITA-CITA atau hanya karena keinginan ORANGTUA ?
Wallau 'alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar