Selasa, 13 November 2012

Disapa Seorang Anak

Bismillahirrahmanirrahim...

Hari Ahad sekitar pukul 11.00 wita, seorang wanita berkerudung merah dengan tas ransel hitam sedang menunggu angkot kampus 07 untuk menuju warnet yang berada di jalan Paropo. Saat wanita itu tengah asyik menunggu ditemani sang mentari dan Hp jadulnya. Tiba-tiba seorang anak kecil bertopi, dengan sederetan giginya yang tak rapi berwarna kecoklatan, memandangnya dari jarak sekitar 20 meter tak jauh dari si wanita itu menunggu.

Awalnya anak tersebut tengah berbicara dengan seorang pengendara BENTOR, dan saat bentor itu pergi setelah saling mengucapkan "dadadadada..." sebagai tanda perpisahan.

Tanpa disengaja mereka berdua saling menatap, dan akhirnya anak kecil itu mendekat. Terus keduanya pun tersenyum, makin lama makin dekat. Dan akhirnya mereka hanya dipisahkan oleh deretan ban mobil yang disusun secara horizontal.

Si anak menyapa dengan suara yang tidak jelas.  Si kerudung merah hanya tersenyum, dan berkata "Apa dek?" Si anak terus mengoceh. Tapi wanita itu tak paham apa yang dikatakan oleh anak tersebut.

"Kenapa dek? Mmmm..." kata wanita dengan sedikit bergumam.

Anak itu terus mengoceh, sekali kali berada di depan wanita tersebut, kadang di samping tapi kadang di depannya. Mereka berdua asyik bermain. Walau komunikasi mereka tak begitu baik, tapi dari mimik wajah mereka terlukis kebahagiaan dan kegembiraan.

Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, terlihat angkot yang dari kejauhan. Dan wanita tersebut menghentikan angkota tersebut. Sebelum mereka berpisah, si kerudung merah dan anak kecil tersebut saling mengucapkan salam perpisahan dengan melambaikan tangan mereka.

Wanita itu adalah Aku. Di angkot itu aku merenungi, bahwa tak selama komunikasi membutuhkan kata. Walau hanya dengan ekspresi atau mimik wajah, kita bisa berkomunikasi.Yang penting kita merasa bahagia dan senang.

Makassar, 13 November 2012 @TakedaNet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar