Selasa, 27 Juli 2010

CINTAKU UNTUK BUNDA..."SCMK"

Di malam yang pekat dan sepi. Saat manusia tengah terbuai oleh bunga-bunga mimpi. Diriku masih terjaga. Mata tak bisa ku pejamkan. Walau tubuh ini sangat letih, namun tubuh ini tak mau beristirahat. Walau raga ini telah menguap, namun hati dan jiwa tak mau tidur. Karena aku mengingat seseorang. Seseorang ini adalah makhluk ciptaan Allah swt yang sangat indah dan di muliakan dalam Islam. Dia adalah seorang wanita. Wanita yang dibawah telapak kakinya ada Surga. Karena wanita itu adalah seorang Ibu. Ibu bagi keluarga dan Ibu untuk Dunia kesehatan di Indonesia.

Bundaku Sayang,

Engkau adalah sosok Ibu yang menjadi inspirator dan motivator selain Mama. Bunda, tahukah Engkau, anakmu ini begitu kagum padamu. Tatkala aku menonton tayangan di salah satu station TV. Bagaimana perjuangan Bunda untuk Dunia kesehatan di Indonesia.
Aku hanya dapat berucap Subhanallah. Engkau laksana bidadari. Keanggunanmu membuat Aku bangga memiliki Bunda seperti engkau. Dibalik sifat lembut dan anggun mu, ada ketegasan dan ketegaran yang di perlihatkan oleh tiap kerutan yang ada di wajahmu. Walau begitu engkau tetap cantik di mataku. Kecantikan fisik seorang wanita bisa menipu. Tapi kecantikan akan hati adalah murni dari jiwa dari wanita yang selalu jujur dan itu ada pada dirimu Bunda. Kacamatamu mengisyaratkan buku-buku yang berjejar dalam lemari-lemari dengan ukiran indah telah engkau lahap habis.

Bundaku yang Ku Cinta,

Walau mata ini belum melihat engkau secara langsung. Tapi hati telah melihat bunda. Melihat, merasakan dan berempati atas perjuangan Bunda. Bunda yang dengan tutur kata yang lembut. Simpati dan empati Bunda atas apa yang dirasakan orang lain. Dalam keterjagaanku di malam itu. Aku pun berkhayal menjadi Menteri Kesehatan seperti Bunda.

Bunda adalah motivator dan inspirator. Bunda adalah sosok panutan yang menjadi bukti bahwa wanita juga bisa memimpin. Dengan segala sesuatu apa yang dianugerahkan Allah swt kepada Wanita. Bukan menjadi alasan untuk tidak bekerja
Engkau laksana sang surya yang terbit dari ufuk timur, memberikan kehangatan kasih sayang dan cinta bagi Ananda. Namun engkau juga laksana sang purnama tatkala matahari terbenam di ufuk barat meninggalkan paras lembayung senja di sore hari. Subhanallah, Nampak elok dan indah, sungguh sangat mempesona..

Ada puisi yang Ananda tulis untuk mengambarkan betapa sayang Ananda pada Bunda

Cinta…
Engkau datang menyapaku dengan senyum manismu
Suara lembutmu membuat diri ini damai
Cinta…
Engkau membawa surat cinta dari seseorang yang nun jauh disana
Kata-katamu yang indah menyentuh relung hatiku yang terdalam
Cinta…
Engkau tetap ada walau jasad tidak ada
Engkau tetap menemani jiwa yang sepi
Karena engkau adalah Rasa
Cinta…
Engkau adalah matahari yang menghangatkanku
Engkau adalah purnama yang menerangiku
Engkau adalah bintang yang menemaniku

Cinta, I LOVE U…CINTA!


Ananda tidak tahu lagi apa yang mau ananda katakan untuk Bunda. Rasanya kata-kata pun tak cukup untuk mngutarakan apa yang ada di hati Ananda ini. Ananda ingin melukiskan rasa ini pada kanvas Cinta, namun warna pelangi pun tak cukup untuk memberi warna pada cinta yang kurasa untuk Bunda. Hanya Allah azza wa jalla yang tahu isi hati Ananda dan hanya padaNYA ku titipkan cinta dan sayang dalam sujud doaku untuk Bunda.

Bundaku Tercinta,

Bunda adalah CINTA. Karena Bunda adalah Anugerah terindah yang dimiliki oleh keluarga. Tanpa Cinta dari Seorang Bunda. Seperti Malam tanpa cahaya bintang. Cinta Bunda begitu berharga yang tidak bisa dinilai oleh apapun yang ada di dunia ini. Karena materi tak bisa membeli Cinta dari seorang Bunda.

Bunda adalah samudera ilmu. Ananda adalah ikan yang berjuang untuk hidup dalam samudera ilmu dari seorang Bunda. Dengan ilmu dari Bunda, Ananda banyak belajar akan banyak hal. Bukan saja Ilmu Pengetahuan, tapi juga ilmu Kehidupan. Dan yang paling utama adalah ilmu Agama.

Bunda, janganlah melupakan anak-anakmu dalam tiap doa dan sujudmu. Karena doa dari seorang Bunda adalah doa yang mustajab. Yang akan selalu di dengar oleh Allah azza wa jalla. Karena Bunda adalah orang yang di cintai oleh-Nya. Dengan doamu, Bunda, semoga Allah memberikan kami sebersit cahaya keimanan dalam relung hati putra-putrimu.

Perjuanganmu untuk Dunia Kesehatan khususnya di Indonesia, memberikan dampak yang luar biasa. Subhanallah. Hanya Allah swt yang dapat membalas apa yang Bunda lakukan.
Ananda berharap bahwa perjuangan Bunda tidak berhenti dan akan terus ada hingga akhir waktu. Ananda percaya Bunda bahwa Bunda pasti bisa dengan pandangan, kemampuan, ilmu, pemahaman seperti yang selama ini Bunda

tunjukkan dan buktikkan pada dunia kesehatan baik skala nacional bahkan internacional. Bunda tak takut selama bunda yakin itu BENAR! Ananda suka dengan sikap Bunda seperti itu.

My Lovely, My Mother,

Ananda pernah membaca sebuah buku. Di dalamnya ada salah satu kisah yang membuat hati ananda tergugah, tersentuh. Hingga tak ananda sadari airmata mengalir. Ananda ingin menceritakan kembali kisah itu untuk Bunda..

RASULULLAH SAW SENANG DENGAN
PRILAKU SEORANG PEMUDA

Seorang anak muda datang kepada Rasulullah saw dan betkata, “Saya punya seorang ibu yang sudah berusia lanjut dan tak mampu lagi bergerak; kalau dia ingin pergi ke suatu tempat, saya menggendongnya dan membawanya ke tempat yang diinginkannya. Sayalah yang menyiapkan makannya dan saya melakukan apasaja yang dia inginkan, dan saya akan selalu berusaha membuatnya bahagia. Apakah semua yang telah saya lakukan terhadap ibu saya itu sudah dapat menutupi (membalas) semua jerih paya ibu saya?
Rasulullah saw sangat senang dengan prilaku anak muda itu dan bersabda, “Selamat atasmu, wahai anak muda yang telah berbuat baik kepada ibumu, tetapi ketahuilah, engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payah ibumu secara sempurna. Sebab, selama sembilan bulan engkau berada di dalam perutnya, kemudian engkau terlahir ke dunia. Dia memberimu makan melalui putingnya, memelukmu dan membawamu kesana-kemari. Dia selalu membantumu, menjauhkan segala gangguan darimu. Pelukannya adalah tempat peristirahatanmu, dan cintanya adalah pelindungmu. Siang dan malam ibu selalu berusaha keras dengan penuh kecintaan untukmu dan selalu berharap agar engkau menjadi orang besar dan mampu serta memiliki kehidupan yang baik. Akan tetapi, apapun yang telah kau lakukan pada ibumu, engkau tidak memiliki harapan dan angan-angan seperti itu. Oleh karena itulah, engkau takkan pernah bisa menebus semua jerih payahnya secara sempurna.”(Kisah Ayah-Ibu,Ahmad Mir Khalaf Zadeh dan Qasim Mir Khalaf Zadeh,Qorina)

Subhanallah, kisah yang sungguh bisa menggetarkan hati siapa saja yang membacanya. Dari situlah, ananda sadar. Bahwa apapun yang ananda lakukan selama hidup di dunia yang fana ini. Tak mampu membalas apa yang bunda lakukan untuk Ananda. Pengorbanan, perjuangan, perhatian untuk putra-putri mu adalah bukti cinta Bunda.

Bunda, “Surga ada ditelapak kaki ibu”, sebuah hadis Rasulullah saw yang sering ananda dengar sejak kecil. Kata-kata yang tersusun indah. Kata-kata yang memiliki makna yang terdalam. Kata-kata yang apabila di artikan maka yang tersirat bahwa begitu tingginya kedudukan wanita dalam Islam, begitu agungnya seorang wanita di “mata” Allah azza wa jalla. Sehingga seorang anak merendahkan dirinya di hadapan ibu untuk memperoleh surga. Karena Ridha seorang Bunda adalah Ridha Allah azza Wa Jalla. Subhanallah…

Bundaku Yang Kusayangi,

Malam yang kian gelap, hembusan angin yang dingin membuat tubuh ini menggigil. Jari jemari memeluk tubuh yang kaku ini. Namun, wajah ini tersenyum. Mengingatkan senyum Bunda. Senyum yang begitu indah dan selalu terbayang.

Dengan segala kekuatan yang ada, kedua tangan ini menengadah ke atas. Memohon kepada Allah swt, berdoa.

Ya Allah
Dengan menyebut segala Asma-MU yang Agung
Kutitipkan cintaku untuk sang Bunda kepada-MU
Kutitipkan jiwa, hati dan jasad sang Bunda kepada-MU
Karena sesungguhnya kami hanyalah hamba sahayaMU
Yang jiwa dan hati Engkau genggam
Karena kami Milik-MU
PadaMU ku beriman
PadaMU ku berserah
PadaMU ku bertaubat
Ampunilah dosa-dosa Bunda yang telah lalu, yang terakhir, yang tampak, dan yang tidak.
Jaga dan lindungilah Bunda
Lancarkan dan mudahkanlah segala amanah yang ada di pundaknya
Ringankanlah Tugas Bunda.
Hanya padaMU, hamba yang hina dina ini meminta dan memohon.
Engkaulah Allah
Tiada Tuhan selain ENGKAU.
Amiin Yaa Rabbal ‘Alamin.


Makassar, 08 Agustus 2009

With Love and Hug
Sitti Fatmah Rumalean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar