Bismillahirrahmanirrahim...
Hari Kamis tanggal 10 Januari 2013, aku
memasuki babak baru kehidupan yang harus aku lalui. Positive Thinking harus selalu aku kedepankan, karena aku gak mau
ini memberikan efek yang jelek bagi diri aku. Dan dikarenakan aku paham benar
tentang diri aku.
Aku sebelum keluar rumah hari itu, aku memang
udah merencanakan akan kemana saja aku. Sore itu akhirnya aku sudah berada
didepan Medical Center. Aku awalnya gak mau memeriksakan diri, tapi pas liat
daftar dokter THT yang berpraktek di tempat tersebut. Ternyata dokter yang
selama ini aku mau memeriksakan diri, akhirnya aku memutuskan untuk
memeriksakan diri.
Aku masuk begitu saja ke dalam untuk
mendaftarkan diri tanpa mengambil nomor antrian. Contoh warga yang gak baik.
Soalnya aku gak tau, itulah kenapa ada peribahasa “Malu bertanya, sesat di
Jalan”. :D
Tapi alhamdulillah, aku bisa mendaftar dengan
nomor urut 10. Dan dokter akan datang jam 7 malam, sementara aku datang jam
5.30 pm.
Medical Center itu ada di Jalan Ratulangi.
Aku dulu sekitaran tahun 2008-2010 pernah berobat disitu. Lama sekali. Pernah
juga Fisioterapi disitu.
Karena yang mendaftar berobat makin banyak,
akhirnya aku naik ke lantai 2. Nyari ruangan Dokter THT nya. Alhamdulillah
ketemu.
Setelah nunggu kurang lebih 15 Menit, Nama
aku dipanggil.
“Silahkan
duduk disana” pinta dokter THT, sambil nunjuk kursi hitam yang bisa diputar,
aliasa kursi pemeriksaan. Jadi inget sama praktikum Fisiologi “Tes
Keseimbangan” :D
“Apa
keluhannya ?” tanya dokter
“Hidung
tersumbat dok ?”
“Ada
dalam keluarga yang asma atau alergi ? “ dokter melanjutkan anamnesisnya,
sementara beliau juga mempersiapkan alat endoskopik hidung/sinus. Kalo untuk
saluran pencernaan, kan namanya endoskpik gastrointestinal.
Dengan
ragu aku jawab “Mmm....gak ada dok,”
Setelah
disterilkan alatnya, kemudian dokter memasukkan alat endoskopik itu dimasukkan
lewat hidung aku. Pertama yang sebelah kiri.
“Jangan
diangkat kepalanya, liat aja kedepan. Ke monitor itu” kata dokter memberi
aba-aba.
“Wah,
alerginya udah lama ni. Udah atrofi juga” Kata dokter memberikan informasi
sementara alat itu terus digeser ke kiri ke kanan, atas. Menelusuri semua
bagian dalam hidung : konka, meatus, ostium
sinus. Terus diliat.
Aku?
Apa yang aku lakuin?. Diam dan melihat.
Kemudian
dokter mendorong alat endoskop makin ke dalam.
“Nih,liat
ada lendir...wah...Umurnya berapa? “ tanya dokter
“Saya
25, dok”
“Mmmm....”
sambil terus menelusuri dalam hidung sebelah kiri saya “Ada cairan yang keluar
dari sinus”, “Ini sinusinitis” kata dokter mendiagnosa awal.
Aku
hanya diam, ikut memperhatikan gambaran hidung kiri aku dari monitor.
Setelah
itu, dokter memindahkan alat endoskop ke hidung kanan aku.
Dan
akhirnya hidung aku selesai diperiksa dan disemprotkan efedrin. Kemudian beliau
menyarakan aku untuk melakukan pemeriksaan penunjang yaitu CT SCAN Sinus
Paranasal atau disingkat CT SCAN SPN polos.
Akhirnya
beliau memberikan aku surat pengantar dan 4 Macam obat untuk diminum.
Seminggu
kemudian aku melakukan pemeriksaan CT SCAN karena sebelumnya aku mencari
informasi kalau CT SCAN itu berapa harganya, dan harganya Rp 750.000. Dan aku
menunggu kiriman uang dari mama.
Hari
Selasa 15 Januari, aku ke RS untuk melakukan pemeriksaan. Jam 11 Aku tiba di
sana. Di saat makassar lagi musim hujan dan anginnya kencang.
Untuk
pertama kalinya aku jadi pasien untuk melakukan pemeriksaan CT SCAN SPN, kalo
di stase Radiologi atau Anestesi. Aku hanya melihat aja.
Tak
membutuhkan waktu yang lama, akhirnya pemeriksaan selesai dan aku menunggu
hasil sambil liat Hp Smart alias OL. :D
Alhamdulillah
hasilnya pun keluar. Dan saat di meja administrasi, aku gak langsung baca
hasilnya. Setelah keluar, sambil jalan
menulusuri lorong RS. Aku membuka amplop besar berwarna hijau, yang aku ambil
adalah hasil bacanya. Dan diluar dugaan. Bukan saja sinusitis, tapi PANSINUSITIS.
Berikut
ini adalah kesan CT SCAN SPN Polos :
¾ Pansinusitis
¾ Konka media kanan bulosa
¾ Crysta septum nasi dextroconvex
Aku......Terdiam....
Hati berkata “Ya Allah,
cobaan apalagi yang Engkau berikan. Sungguh, aku tak tahu harus berkata. Tahun
lalu Mata kanan. Awal tahun ini, Hidung. Semua sinus aku kena. Di kedua pipi,
di dahi, di dekat mata.”
Sebenarnya pengen nangis,
tapi Untuk apa? Kenapa aku harus Menangis?
Kenapa aku harus menangis
akan cobaan yang datang?
Dalam jangka waktu 5-6
Bulan, 2 diagnosis aku dapatkan. Tapi saat mengetik kisah ini, aku benar-benar
pengen nangis.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
Semua yang aku miliki, semuanya adalah milikMu ya
Allah. Jika engkau mengambilnya satu per satu. Aku hanya pasrah dan berusaha
untuk ikhlas. Berusaha untuk coba bertahan dengan apa yang tersisa dan
memaksimalkannya untuk terus hidup, terus berkarya, terus...terus...terus
hingga bisa merasakan kebahagiaan bathin.
Engkau menggenggam hati ini. Ku Mohon tolonglah,
bantulah aku untuk bisa mememiliharanya. Ya Allah, entahlah...Aku tak bisa
mengatakan apa-apa lagi. Aku Pasrah.
Dan
pada hari itu juga aku kemudian, kembali kontrol ke dokter dengan membawa hasil
CT SCAN. Sepanjang perjalanan terdiam, berfikir dan merenung. Karena otomatis
aku harus melakukan operasi jika untuk membersihkan sinus.
Pukul
lagi 10 menit jam 6, aku bertemu dengan dokter. Dan dokter langsung melihat CT
SCANnya. Dan memberitahukan, kalo aku dioperasi. Tapi gak seradikal yang dulu
karena alatnya udah canggih.
Bukan
juga suatu kebetulan, referat aku waktu stase THT adalah tentang FESS
(Functional Endoscopic Sinus Surgery). Bedah sinus endoskopik fungsional (BSEF)
atau Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) merupakan suatu prosedur
yang invasif minimal, saat ini populer sebagai teknik operasi terkini
dalam penatalaksanaan sinusitis kronik, polip hidung, tumor hidung dan sinus
paranasal, dan kelainan lainnya
Dulu juga di stase mata, referat judulnya
Ablasio Retina. Dan aku terkena Ablasio Retina.
apa yang saya rasa,inshaAllah akan menjadi penggugur dosa.
apa yang saya alami,inshaAllah akan menjadi pengalaman
berharga saya jika saya mengetahui cara agar tidak terulang.
apa yang saya cintai,inshaAllah menjadi
kekuatan,motivasi,inspirasi bagi saya
apa yang saya tangisi,inshaAllah memberikan saya pelajaran
akan hidup
apa yang saya tertawakan,inshaAllah jadi pelipur lara
apapun yang terjadi pada saya,takdir baik atau buruk adalah
KUASA,SUNNATULLAH,QADA
QADAR ALLAH AZZA WA JALLA, ku mencintaiNya walau ku tahu aku tak sempurna dalam
realisasinya.
Makassar, 30-31 Januari
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar