Bismillahirrahmanirrahim...
“Setiap yang bernyawa akan
merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sejalah diberikan dengan sempurna
balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang
memperdaya.”
Tak tahu kenapa
kematian itu selalu datang menyapaku? Ada saja Cara Allah memperlihatkan aku
bagaimana seseorang itu dijemput oleh kematian.
Kembali merenung,
memuhasabah diri sendiri, banyak sudah kekhilafan yang telah dilakukan
jasad,akal dan hati ini.
Tinggal 36 Hari lagi
usiaku 26 Tahun, tapi dosaku itu bagai butiran debu di tepi pantai. Pantai yang
awalnya indah, tapi ternyata ada kotoran-kotoran dari dosa yang telah aku buat
sendiri.
Mendengar hal-hal
yang berbau kematian, sering menusuk akal dan hati ini, bagaimana nanti aku
akan mati ? Seperti apa keadaan aku ketika kematian itu datang ? Ingin nangis
bukan karena kematian itu datang, tapi apa yang telah aku persiapkan ketika
kematian itu menjemput aku untuk kembali ke Allah, kembali ke kehidupan yang
kekal. Sedangkan bekal yang aku telah lakukan mungkin amat sangat kurang.
Bahkan mungkin dosa-dosa yang telah aku lakukan mengurangi bekal yang aku mau
bawa di hadapan Allah.
Ya Allah, miris
dengan nasib ku sendiri. Nangis terus ketika mengingat itu semua. Kematian,
kematian, kematian.
Jika aku meninggal
nanti, saat dalam khusnul khatimah. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Itu adalah Kebaikan dari Allah swt. Yang amat sangat bernilai.
Tapi jika tidak, Maka
mudahkanlah kematian itu datang menjemputku atas izinMu ya Allah.
Seperti do’a salah
seorang sahabat baruku yang belum pernah bertemu dengannya, tapi ku bertemunya
atas izin Allah melalui kisah yang Almarhumah torehkan dalam tulisan, dalam
akhlaq dan aqidahnya. Semoga kita bertemu dengan izinNya di JannahNya kelak.
Aamiin.
Do’a Almarhumah :
Ya Allah, mudahkanlah kami dalam
menghadapi sakaratul maut, mudahkanlah kami dalam menghadapai sakaratul maut,
mudahkanlah kami dalam menghadapai sakaratul maut.
Do’a Almarhumah Novi
di dalam tulisan dengan judul “Dosen Tak Bernyawa”. Beliau Almarhumah dan
Almarhumah Esti meninggal dalam kecelakaan di Batu Raden, Purwokerto untuk
menuntut ilmu, menjalin Ukhuwah dengan teman-teman seperjuangan mereka dalam
LDFK yang bersatu dalam FULDFK Indonesia.
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan
(memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah
jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang
lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berpikir." (QS. Az Zumar : 42)
Wallahu’alam Bishawab
Makassar, 30 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar