Ku terdiam dalam keramaian
Aku menjadi autis
Aku bercengkrama dengan duniaku sendiri
Ku biarkan pena bergerak, pikiran fokus
Walau pada nyatanya kurasa hampa pada jiwa-hati ini
Aku tak tau apa yang sebenarnya ku inginkan
Adakalanya rasa lapar mengetuk, Tapi tak ku hiraukan
Fisik yang melemah, ku acuhkanJiwa ini memanggil Asma-NYA
Mata memandang objek
Tapi terlihat kosongAneh, tapi itulah realita
Autis ku pilih karena ku merasa tak ada yang memahami
Akhirnya ku hanya mampu mendekatkan diri pada pemilik mutlak diri ini
Hanya padanya ku berusaha mencurahkan segalanya
Walau ku tahu diri ini hina, tak pantas untuk dikasihani
Tapi ku tetap berusaha agar aku selalu dicintai oleh-NYA
********************************************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar