DEFINISI
Hidrosefalus adalah suatu keadaan dimana
terjadi penambahan volume dari cairan serebrospinal (CSS) di dalam ruangan
ventrikel dan ruangan sub arakhnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat
produksi cairan serebrospinal yang berlebihan, obstruksi jalur cairan
cerebrospinal maupun gangguan absorpsi cairan serebrospinal.
INSIDEN
- Pada anak-anak belum dapat ditentukan secara pasti.
- Secara umum dilaporkan sebesar 3 kasus/1000 kelahiran hidup.
- Hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang berbeda.
ETIOLOGI
1.
Tidak diketahui
2.
Sebab-sebab prenatal : malformasi (anomali
perkembangan sporadis), infeksi atau kelainan vaskuler.
3. Faktor-faktor intrauterin pada waktu hamil
muda : infeksi rubella, toksoplasmosis, sifilis, penggunaan obat-obatan, sinar
ion, insufisiensi diet, penyakit sistemik, merokok.
4.
Sebab-sebab postnatal : Lesi massa,
perdarahan, meningitis, gangguan aliran vena, hidrocephalus iatrogenik.
PATOFISIOLOGI
CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan mengalir dari ventrikel
lateral ke dalam ventrikel III, dan dari sini melalui aquaductus masuk ke
ventrikel IV. Di sana cairan ini memasuki spatium liquor serebrospinalis
externum melalui foramen lateralis dan medialis dari ventrikel IV. Pengaliran
CSS ke dalam sirkulasi vena sebagian terjadi melalui villi arachnoidea, yang
menonjol ke dalam sinus venosus atau ke dalam lacuna laterales; dan sebagian
lagi pada tempat keluarnya nervi spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam
plexus venosus yang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf (suatu jalan ke circulus
lymphaticus).
Kecepatan pembentukan CSS 0,3-0,4 cc/menit atau antara
0,2- 0,5% volume total per menit dan ada yang menyebut antara 14-38 cc/jam.
Sekresi total CSS dalam 24 jam adalah sekitar 500-600cc, sedangkan jumblah
total CSS adalah 150 cc, berarti dalam 1 hari terjadi pertukaran atau
pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari. Pada neonatus jumblah total CSS
berkisar 20-50 cc dan akan meningkat sesuai usia sampai mencapai 150 cc pada
orang dewasa.
Hidrosefalus timbul akibat terjadi ketidak seimbangan antara
produksi dengan absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS.
KLASIFIKASI
Hidrosefalus dapat diklasifikasikan atas beberapa hal, antara lain
:
1. Berdasarkan Anatomi / tempat obstruksi CSS
Hidrosefalus tipe obstruksi / non komunikans
Terjadi bila CSS otak terganggu (Gangguan di dalam atau pada sistem ventrikel
yang mengakibatkan penyumbatan aliran CSS dalam sistem ventrikel otak), yang kebanyakan disebabkan oleh kongenital : stenosis akuaduktus
Sylvius (menyebabkan dilatasi ventrikel lateralis
dan ventrikel III. Ventrikel IV biasanya normal dalam ukuran dan lokasinya). Yang agak jarang ditemukan sebagai penyebab hidrosefalus adalah sindrom Dandy-Walker, Atresia foramen Monro, malformasi
vaskuler atau tumor bawaan. Radang (Eksudat,
infeksi meningeal). Perdarahan/trauma (hematoma subdural). Tumor dalam sistem
ventrikel (tumor intraventrikuler, tumor parasellar, tumor foss posterior).
Hidrosefalus tipe komunikans
Jarang ditemukan. Terjadi karena proses berlebihan atau
gangguan penyerapan (Gangguan di luar sistem ventrikel).
ü perdarahan akibat trauma kelahiran menyebabkan perlekatan lalu
menimbulkan blokade villi arachnoid.
ü Radang meningeal
ü Kongenital :
- Perlekatan arachnoid/sisterna karena gangguan
pembentukan.
- Gangguan
pembentukan villi arachnoid
- Papilloma plexus choroideus
2. Berdasarkan Etiologinya :
a. Kongenital
a.1.Stenosis akuaduktus serebri
Mempunyai berbagai penyebab. Kebanyakan disebabkan oleh
infeksi atau perdarahan selama kehidupan fetal; stenosis kongenital sejati
adalah sangat jarang. (Toxoplasma/T.gondii, Rubella/German measles, X-linked
hidrosefalus).
a.2.Sindrom Dandy-Walker
Malformasi ini melibatkan 2-4% bayi baru lahir dengan
hidrosefalus. Etiologinya tidak
diketahui. Malformasi ini berupa ekspansi kistik ventrikel IV dan
hipoplasia vermis serebelum. Hidrosefalus yang terjadi diakibatkan
oleh hubungan antara dilatasi ventrikel IV dan rongga subarachnoid yang tidak adekuat;
dan hal ini dapat tampil pada saat lahir, namun 80% kasusnya biasanya tampak
dalam 3 bulan pertama. Kasus semacam ini sering terjadi bersamaan dengan
anomali lainnya seperti agenesis korpus kalosum, labiopalatoskhisis, anomali
okuler, anomali jantung, dan sebagainya.
a.3.Malformasi Arnold-Chiari
Anomali kongenital yang jarang dimana 2 bagian otak yaitu
batang otak dan cerebelum mengalami perpanjangan dari ukuran normal dan
menonjol keluar menuju canalis spinalis.
a.4.Aneurisma vena Galeni
Kerusakan vaskuler yang terjadi pada saat kelahiran, tetapi
secara normal tidak dapat
dideteksi sampai anak berusia beberapa bulan. Hal ini terjadi karena vena Galen
mengalir di atas akuaduktus Sylvii, menggembung dan membentuk kantong
aneurisma. Seringkali menyebabkan hidrosefalus.
a.5.Hidrancephaly
Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti
dengan kantong CSS.
b. Didapat (Acquired)
b.1.Stenosis akuaduktus serebri (setelah infeksi atau perdarahan)
Infeksi oleh bakteri Meningitis, menyebabkan radang pada selaput
(meningen) di sekitar otak dan spinal cord. Hidrosefalus berkembang ketika
jaringan parut dari infeksi meningen menghambat aliran CSS dalam ruang
subarachnoid, yang melalui akuaduktus pada sistem ventrikel atau mempengaruhi
penyerapan CSS dalam villi arachnoid. Jika saat itu tidak mendapat pengobatan,
bakteri meningitis dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari. Tanda-tanda
dan gejala meningitis meliputi demam, sakit kepala, panas tinggi, kehilangan
nafsu makan, kaku kuduk.
Pada kasus yang ekstrim, gejala meningitis ditunjukkan dengan
muntah dan kejang. Dapat diobati dengan antibiotik dosis tinggi.
b.2.Herniasi tentorial akibat tumor supratentorial
b.3.Hematoma intraventrikuler
Jika cukup berat dapat mempengaruhi ventrikel, mengakibatkan
darah mengalir dalam jaringan otak sekitar dan mengakibatkan perubahan
neurologis. Kemungkinan hidrosefalus berkembang sisebabkan oleh
penyumbatan atau penurunan kemampuan otak untuk menyerap CSS.
b.4.Tumor (ventrikel, regio vinialis, fosa posterior)
Sebagian besar tumor otak dialami oleh anak-anak pada
usia 5-10 tahun. 70% tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang disebut fosa posterior. Jenis lain dari tumor otakyang dapat menyebabkan hidrosefalus adalah
tumor intraventrikuler dan kasus yang sering terjadi adalah tumor plexus choroideus (termasuk papiloma dan carsinoma). Tumor yang berada di bagian
belakang otak sebagian besar akan menyumbat aliran CSS yang keluar dari ventrikel IV.
Pada banyak kasus, cara terbaik untuk mengobati hidrosefalus
yang berhubungan dengan tumor adalah menghilangkan tumor penyebab sumbatan.
b.5.Abses/granuloma
b.6.Kista arakhnoid
Kista adalah kantung lunak atau lubang tertutup yang berisi
cairan. Jika terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan dilapisi
dengan jaringan pada membran arachnoid. Kista biasanya ditemukan pada anak-anak
dan berada pada ventrikel otak atau pada ruang subarachnoid. Kista subarachnoid
dapat menyebabkan hidrosefalus non komunikans dengan cara menyumbat aliran CSS
dalam ventrikel khususnya ventrikel III. Berdasarkan lokasi kista, dokter bedah
saraf dapat menghilangkan dinding kista dan mengeringkan cairan kista. Jika
kista terdapat pada tempat yang tidak dapat dioperasi (dekat batang otak),
dokter dapat memasang shunt
untuk mengalirkan cairan agar bisa diserap. Hal ini akan
menghentikan pertumbuhan kista dan melindungi batang otak.
3. Berdasarkan Usia
Hidrosefalus tipe kongenital / infantil ( bayi )
Hidrosefalus
tipe juvenile / adult ( anak-anak / dewasa )
GAMBARAN KLINIK
- Bertambah besarnya ukuran lingkar kepala anak. Ukuran kepala > 35,5 cm
- Sutura, fontanela mayor, dan minor melebar. Fontanela mayor > 5 cm, fontanela minor > 1 cm.
- Bentuk kepala à brakhisefalik, kecuali pada sindrom Dandy-Walker bentuk kepala à dolikhosefalik
- “Setting Sun Appearance / Sign”
- Kulit kepala tipis
- Pelebaran vena-vena subkutan.
- Pada perkusi : “cracked pot”
- Gejala-gejala lain :
ü Gangguan tingkat kesadaran,
ü Muntah-muntah,
ü Retardasi mental,
ü Kegagalan untuk tumbuh optimal.
ü Pada tahap akhir diskus optikus tampak pucat dan
penglihatan kabur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
v X Foto kepala, didapatkan
q Tulang
tipis
q Disproporsi
kraniofasial
q Sutura
melebar
Dengan prosedur ini dapat
diketahui :
a. Hidrosefalus
tipe kongenital/infantile
b. Hidrosefalus
tipe juvenile/adult : oleh karena sutura telah menutup
maka dari foto rontgen kepala diharapkan adanya
gambaran kenaikan tekanan intrakranial.
v Transiluminasi ; penyebaran cahaya diluar
sumber sinar lebih dari
batas, frontal 2,5 cm, oksipital 1 cm
v
Pemeriksaan CSS. Dengan
cara aseptik melalui punksi ventrikel / punksi fontanela mayor. Menentukan :
- Tekanan
- Jumlah sel meningkat,
menunjukkan adanya keradangan / infeksi
- Adanya eritrosit
menunjukkan perdarahan
- Bila terdapat infeksi,
diperiksa dengan pembiakan kuman dan kepekaan antibiotik.
v
Ventrikulografi ; yaitu
dengan cara memasukkan kontras berupa O2 murni atau kontras lainnya dengan alat
tertentu menembus melalui fontanella anterior langsung masuk ke dalam
ventrikel. Setelah kontras masuk langsung difoto, maka akan terlihat kontras
mengisi ruang ventrikel yang melebar. Pada anak yang besar karena fontanela
telah menutup ontuk memasukkan kontras dibuatkan lubang dengan bor pada
karanium bagian frontal atau oksipitalis. Ventrikulografi ini sangat sulit dan mempunyai
resiko yang tinggi. Di rumah sakit yang telah memiliki fasilitas CT scan,
prosedur ini telah ditinggalkan.
v CT scan kepala
Pada hidrosefalus obstruktif CT scan sering
menunjukkan adanya pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat
terjadi di atas ventrikel lebih besar dari occipital horns pada anak yang
besar. Ventrikel IV sering ukurannya normal dan adanya penurunan densitas oleh
karena terjadi reabsorpsi transependimal dari CSS.
Pada hidrosefalus komunikan gambaran CT scan
menunjukkan dilatasi ringan dari semua sistem ventrikel termasuk ruang
subarakhnoid di proksimal dari daerah sumbatan.
Keuntungan CT scan :
o Gambaran lebih jelas
o Non traumatik
o Meramal prognose
o Penyebab hidrosefalus dapat
diduga
v USG
Dilakukan melalui fontanela
anterior yang masih terbuka. Dengan
USG diharapkan dapat menunjukkan sistem ventrikel yang melebar. Pendapat lain mengatakan
pemeriksaan USG pada
penderita hidrosefalus ternyata tidak mempunyai nilai di dalam menentukan keadaan sistem ventrikel hal
ini disebabkan oleh
karena USG tidak dapat menggambarkan anatomi sistem ventrikel secara jelas, seperti halnya pada
pemeriksaan CT-scan.
TERAPI
1.
Terapi medikamentosa
Obat-obatan yang sering dipakai untuk terapi ini adalah:
- Asetasolamid:Cara pemberian dan dosis: Per oral, 2-3 x 125 mg/hari. Dosis ini dapat ditingkatkan maksimal 1.200 mg/hari.
- Furosemid : Cara pemberian dan dosis: Per oral 1,2 mg/kg BB 1x/hari atau injeksi IV 0,6 mg/kg BB/hati.
- Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan untuk operasi.
2.
Terapi pintas / “Shunting”
Ada 2 macam:
1.
Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat
hanya sementara. Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi
hidrosefalus tekanan normal.
2.
Internal
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain
q Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna
(Thor-Kjeldsen)
q Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke sinus sagitalis
superior
q Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
q Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga
peritoneum.
b.“Lumbo Peritoneal Shunt”
CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum dengan
operasi terbuka atau dengan jarum Touhy secara perkutan.
Komplikasi Shunting :
·
Infeksi
·
Hematoma
subdural
·
Obstruksi
·
Keadaan
CSS yang rendah
·
Asites
·
Kraniosinostosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar