Minggu, 12 Juni 2011

Gara-Gara Si Kacang Telur


Bismillahirrahmanirrahim...

Alhmdulillah aku udah selesai dari Stase interna selama 3 Bulan (10 Bulan bertugas, 1 minggu persiapan berkas ujian dan 1 minggu untuk ujian). Dan Alhamdulillah aku juga udah lulus dengan hasil yang memuaskan. :). Alhamdulillahi rabbil Alamin.

Banyak kisah yang bisa ditorehkan, banyak kisah yang bisa dibagi, banyak hikmah yang bisa dipetik dalam perjalanan koas selama stase di interna. Salah satunya story ku ini. Ini terjadi di pekan ke 11.

Pekan ke-11 adalah pekan untuk pengumpulan berkas karena mau diundi siapa pengujinya di hari Rabu. Dan karena pada awalnya aku minggu 1-4 di RSWS, terus minggu 7-8 di RSUD LB, minggu 9-10 di RSWS lagi dan minggu 11 ke RSUD LB again (ruwet,mumet dengan berpindah RS T_T). So, Aku di RSUD LB lagi dengan teman-teman minggu aku. Tapi cuma 7 orang aja yang ke LB, sebenarnya jumlah koass di minggu aku ada 11 orang (4 cowok dan 7 cewek). Jadi semua cewek satu pekan (udah termasuk aku kok), ada aku,sabe,indi,fiqah,chui,fini dan uci.

Hari senin di pekan ke 11, kami semua jaga siang. Dan eng ing eng AKULAH YANG TERPILIH JADI KAPTEN JAGA SIANG. So, aku yang ngatur jaganya. Dan personil jaga siang hari itu ada 9 orang,diantara 7 org yang minggu 11, 1 orang minggu 4 dan 1 orang minggu 1. Kalau di LB, yg minggu satu itu bertugas untuk nebulizer, suntik insulin, terima pasbar. Kalo minggu diatasnya terima keluhan. Jadi karena rata-rata minggu atas. Jadi aku bebas tugas minggu 1 untuk Follow Up pasien dan untuk standby di RPK. Akan tetapi, minggu 1 cuma 1 orang jadinya ya dibagi bagi tugas. Kalau ada pasbar, minggu atas juga terima.

Pasien yang di FU kalau gak salah ada 4 orang, dan untuk standby di RPK per jam. Jadinya aku berusaha bagi supaya adil untuk semua.

Waktu siang hari itu sekitar jam 14.00 atau 14.30, Makassar mendung euy. Mau hujan. Aku, fiqah dan indi lagi standyby di kamar, kalo gak salah ada ka fifi,sabe',fini juga.

lagi asyik bahas Ilmu interna yang seluas samudra, dan aku pun hanya menjadi pendengar yang baik. dr.E(dokter jaga hari senin), datang ke kamar koass, minta tolong untuk beli kacang telur rasa peanut, bungkusnya warna kuning dan orange. Yang dokter dapat cuma harga 8ribuan, jadi diminta cari yang ukuran kecil dengan harga 3ribuan sebanyak 15 buah, untuk pembacaan residen.

dr.E mematanya tertuju untuk fiqah seorang, jadinya fiqah yang diminta tolong. And then, dikasih uang dan dikasih contoh kemasannya. Ya udah aku dan yang lain kasih usul untuk nitip ke chui atau uchi. Ya udah sabe foto dan BB-an sama chui dan uchi. Minta tolong. mmm....

Aku juga lupa storynya giman, intinya ya udah kami tunggu dari mereka berdua.. Kami enteng-enteng aja. Nyantai. Tapi hari semakin sore, hujan makin deras. Akhirnya dokter tanya mana kacangnya. Akhirnya kita jadi panik, 'GG mi se deng' :D. Katanya udah dicari, tapi gak ada dapat. Dan udah magrib. Tapi belum juga menemukan titik terang. Dokterpun gelisah dan kami pun gelisah (aku,fiqah dan indi). Akhirnya cari nomor dr.E, aku sampai tanya ke dokter lain. Tapi alhmdulillah fiqah dapat, trus hubungi dr.E pakai nomornya indi (ribet kan? :D) untuk minta maaf karena teman masih berusaha nyari. Eh, Ndenk mau izin pulang untuk mandi dan ambil keperluan soalnya dia nyambung jaga malam. JAdinya kami bertiga nitip sama Ndenk. Dan Ndenk nyari ke somba opu. Tapi alhamdulillah dapat juga, kami pun lega.

dr.E udah marah-marah, karena tuh kacang belum nongol nongol juga. Karena beliau juga dihubungi terus sama residen senior. Jadinya, gitu kami ikut GG. Semuanya kena imbas. Aku sebenarnya mau pulang, tapi fiqah dan indi masih menunggu kacang itu. AKhirnya aku urungkan niat aku untuk pulang. Aku bersama mereka nunggu. KArena aku gak enak, sebagai kapten. Apapun yang terjadi mereka adalah tanggungjwab aku. Apalagi ada pasbar belum lagi keluhan. Pasien yang 4 orang itu salah satunya di bawa ke RPK. KArena KU nya yang buruk. Belum lagi ada pasien dengan febris, suhunya sampai 40 derajat. Oh My GOD, i hope everythings gonna be alright !!!

Kami berusaha mengkomunikasikan dengan baik ke dr.E, karena Ndenk tinggal di GOA, itu jauh banget dari RSLB. Jadi, kamu menyakinkan dokter, klo teman kami udah dalam perjalanan ke RS. Kami pun menunggu dengan was was.

Lagi ngobrol, tiba-tiba ndenk. Muncul, kamipun bersorak..ALHAMDULILLAH, akhirnya bisa pulang T_T.

Karena fiqah gak enakkan sama dr.E, jadinya aku yang bawa sekantong kacang telur ke dr.E di kamar residen.

Sesampainya di atas, di kamar residen Aku ketok pintu.

Tok Tok Tok..
"iya dek.."
"maaf dok, ini kacangnya.." aku tersenyum..memberikan kantong kacang dan uangnya sisanya.
"kenapa bukan teman kamu yang anter. takut y?" tanya dr.E sambil priksa kacang dan biayanya..
"eee...." aku hanya tersenyum...
"lain kali kalo memang tidak bisa bilang, atau tidak punya kendaraan bilang. Masalahnya saya juga dihubungi terus sama residen senior. Saya bisa ji pergi, tapi bagaimana dengan pasien-pasien disini..."jelas dr.E sambil jalan untuk turun ke Lt.2.
"iya dok..maaf"
Sebelum akhirnya kami berpisah.
"sekali lagi maaf dok.."ujar aku
"iya dek,sama-sama. saya juga minta maaf nah."

Aku akhirnya pergi ke kamar koass, dan akhirnya kami bertiga pulang..
Mmmm...Gara-gara si kacang, kami pulang seperti ini.. Mana belum belajar..Rasanya UJIAN adalah NERAKA !! STOOOPPPPP T_T...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar