Sabtu, 23 Oktober 2010

MIOKARDITIS


1. Pengertian


Miocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang sangat khusus.1


Miocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksin bahan-bahan kimia dan radiasi.1

Miocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik).1
Miocarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium).1


Miokarditis adalah inflamasi pada miokardium.7


Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa miocarditis adalah peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.1


2. Anatomi Fisiologi


Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal.1


2.1 Jantung dilindungi mediastinum


Jantung dibungkus oleh membran perikardium. Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan pleura yang membungkus paru-paru. Perikardium terdiri atas tiga lapis. Lapisan luar adalah perikardium fibrosa. Dibawah perikardium fibrosa terdapat perikardium parietalis, suatu membran serosa. Lapisan yang terletak pada permukaan otot jantung dinamakan perikardium viseralis, yang juga disebut epikardium. Diantara membran perikardium parietalis dan viseralis terdapat cairan serosa, yang berfungsi mencegah gesekan pada saat jantung berdenyut.1


Dinding Jantung terdiri dari tiga lapisan. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.1


2.2. Mekanisme dasar kerja jantung :


Jantung adalah pompa yang berotot dengan empat ruang dan empat katup. Ruang-ruang bagian atas, serambi (atrium) kanan dan serambi kiri (atria - bentuk jamak untuk atrium), adalah ruang-ruang pengisi yang berdinding tipis.1


Darah mengalir dari atrium (serambi-serambi) kanan dan kiri melalui katup tricuspid dan mitral kedalam ruang-ruang yang lebih rendah yaitu ventricles (bilik-bilik) kanan dan kiri. Ventricles kanan dan kiri mempunyai dinding-dinding berotot yang tebal untuk memompa darah melalui klep-klep pulmonic dan aortic kedalam peredaran (sirkulasi). Klep-klep jantung adalah kelopak-kelopak yang tipis dari jaringan yang membuka dan menutup pada saat yang tepat selama setiap siklus denyut jantung. Fungsi utama dari klep-klep jantung ini adalah untuk mencegah darah mengalir balik kembali.1


Darah bersirkulasi melalui arteri-arteri untuk menyediakan oksigen dan nutrisi-nutrisi lain ke tubuh, dan kemudian kembali dengan pembuangan karbondioksida melalui vena-vena ke atrium (serambi) kanan; ketika ventricles mengendur (relax), darah dari atrium kanan lewat melalui klep tricuspid kedalam ventricle (bilik) kanan. 1


Ketika ventricles berkontraksi, darah dari bilik (ventricle) kanan dipompa melalui klep pulmonic kedalam paru-paru untuk mengisi kembali oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.1


Darah yang mengandung oksigen kemudian kembali ke atrium kiri dan lewat melalui klep mitral kedalam ventricle (bilik) kiri.1


Darah dipompa oleh ventricle kiri melaui klep aortic kedalam aorta dan arteri-arteri tubuh.1


3. Etiologi dan Klasifikasi


 Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak diketahui dan Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.1


 Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang sekunder.1


 Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh peradangan kronik.1


 Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.1


 Hipersensitif miocarditis adalah miokarditis yang disebabkan reaksi alergi yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide, penicillin, dan metildopa.1


Hipersensitif miokarditis. Tinggi perbesaran miokardium dengan infiltrat eosinofil perivascular kaya. Pasien ini memiliki sejarah klinis yang kompatibel dengan drug-induced miokarditis hipersensitivitas.2


 Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.1


 Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.1


 Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi ototnya sendiri.1


 Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama terjadi pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.1


 Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.1


 Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.1


 Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.1


 Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada tuberkulosa.1


 Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah.1


4. Morfologi Miokarditis7


• Kehilangan jaringan miokardial dengan dilatasi pada ke-4 ruang.
• Adanya bintik-bintik hemoragic
• ada coretan pada dinding trombi
• Infitrasi serta inflamasi dengan nekrosis fokal miosis dan fibrosis.


5. Gejala3


Tanda-tanda dan gejala miokarditis bervariasi, tergantung dari penyebabnya dan tingkat keparahan penyakit. Gejala-gejala miokarditis biasanya tidak jelas, membuat diagnosis sulit, atau anak mungkin mengalami gejala penyakit gagal jantung. Pengalaman klinis telah menunjukkan gejala atau keparahan penyakit tergantung pada usia anak. Anak-anak yang berusia lebih dari 2 tahun mungkin kurang gejala dari bayi yang baru lahir dan bayi yang biasanya lebih parah. Hal ini dianggap karena ketidakmatangan itu sistem kekebalan pada bayi.3


Yang paling umum tanda dan gejala termasuk : 3


 Dada nyeri samar-samar
 A atau abnormal denyut jantung yang cepat (aritmia)
 Sesak napas, terutama selama aktivitas fisik, atau keluhan palpitasi (dilewati atau kehilangan denyut jantung)
 Retensi cairan dengan pembengkakan kaki anak Anda, pergelangan kaki dan kaki
 Nyeri Sendi
 Demam
 Kelelahan
 Temperatur tinggi
 Kehilangan nafsu makan
 Sesak nafas
 Kebiruan atau warna kulit keabu-abuan


Indikasi dan gejala lain kadang-kadang dapat terjadi juga, seperti:3


 Pingsan atau tiba-tiba kehilangan kesadaran, yang mungkin terjadi sehubungan dengan irama jantung yang tidak teratur.
 Penurunan volume urin.
 Gejala lain yang terkait dengan infeksi virus, seperti sakit kepala, nyeri tubuh, demam dan sakit tenggorokan.


Neonatus


o Neonatus mungkin tampak mudah tersinggung, berada dalam gangguan pernapasan, dan tanda-tanda sepsis.2
o Sifat tidur (Somnolence), hipotonia, dan kejang dapat dikaitkan jika SSP yang terlibat.2
o Hypothermia or hyperthermia, oliguria, elevated liver enzymes and elevated BUN and creatinine levels caused by direct viral damage, low cardiac output, or both may be present. Hipotermia atau hipertermia, Oliguria, peningkatan enzim hati dan peningkatan BUN dan kreatinin yang disebabkan oleh kerusakan virus secara langsung, output jantung yang rendah, atau keduanya bisa saja ada.2


Bayi


o Tanda termasuk gagal tumbuh, anoreksia, takipnea, takikardia, mengi, dan diaphoresis dengan makan. 2
o Pada kasus yang berat, output jantung yang rendah dapat berlanjut ke asidosis dan kematian. 2
o Akhir-organ dapat mengalami kerusakan karena serangan virus secara langsung atau karena output jantung yang rendah.2
o Keterlibatan SSP juga bisa terjadi.2


6. Pemeriksaan Laboratorium4 : leukosit, LED, limfosit, LDH


7. Diagnosis


1. EKG ditemukan : voltage yang rendah, Perubahan S-T, Prolong Interval QT, premature beats.6


2. Radiologi : Radiograf pada dada akan menunjukkan adanya kardiomegali.6


3. Gambaran Ekokardiografi5
Pemeriksaan ekokardiografi membantu diagnosis miokarditis dan dengan pemeriksaan ini dapat dinilai berat ringannya miokarditis, yaitu dengan menilai tingkat kontraktilitas miokardium dan mengukur fraksi ejeksi. Terdapatnya regurgitasi dan derajat regurgitas mitral dan aorta dapat juga dinilai. Dimensi ventrikel dapat diukur dengan teknik ini. Adanya perikarditis dan kira-kira jumlah cairan dapat tampak dengan pemeriksaan ini.5


Adanya ruang yang mengalami pelebaran dengan adanya gangguan fungsi ventrikel.6


8. Komplikasi


 Kardiomiopati kongestif disebut juga dengan nama Dilated Cardiomyopathy (A.H Markum, dkk). Bentuk kardiomiopati ini digolongkan berdasarkan patologi, fisiologi dan tanda klinisnya. Penyakit ini ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan adanya penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri dan stasis darah dalam ventrikel.1
 Payah jantung kongestif adalah kegagalan jantung dalam upaya untuk mempertahankan peredaran darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.1
 Efusi pericardial adalah akumulasi kelebihan cairan di sekitar jantung.1
 AV block total.1
 Trombi Kardiac.1


9.Penatalaksanaan4

A. Terapi Umum4
1. Istirahat : Bed rost total
2. Diet
3. Medikamentosa, Obat pertama :
o Pengobatan infeksi
o Digitalis: hati-hati
o Kortikostiroid pada kasus berat.
o Obat alternative : -


B. Terapi Komplikasi : -4
o Blok total: alat pacu jantung (pacemaker).


10. PROGNOSIS


• Sebagian cepat sembuh cepat, kadang jadi kronis.
• Prognosis buruk bila :
1. Umur muda, sering mati mendadak
2. Bentuk akut fulminan karena virus atau difteri
3. Miokarditis yang sangat progresif
4. Bentuk kronis yang berlanjut menjadi kardiomiopati
5. Penyakit chaga.


DAFTAR PUSTAKA


1. ______________. ASPEK ANAK (MIOKARDITIS). 26 September 2010. Available at :
http://keperawatankami.blogspot.com/2010/05/askep-anak-miokarditis.html


2. Rodriguez-cruz, MD; Robert D Ross,MD. MIOKARDITIS, VIRAL. 14 September 2010. Available at :
http://emedicine.medscape.com/article/890740-overview


3. _______________. MYOCARDITIS (adapted from the web site of the Cincinnati Children's Heat Center and posted 07-07-05 on kidsgrowth.com). 14 September 2010. Available at :
http://www.kidsgrowth.com/resources/articledetail.cfm?id=2002


4. Evan Hamsafir. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN PADA MIOKARDITIS (04 Juni 2010). 26 September 2010. Available at :
http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-miokarditis.html


5. Bambang Madiyono, Sri Endah Rahayuningsih, Rubiana Sukardi. PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG PADA BAYI DAN ANAK. UKK Kardiologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005.


6. Latha G. Stead,MD,FACEP; Matthew S. Kaufman,MD; Matthew Stead,MD,PhD. FIRST AID FOR THE PEDIATRICS CLERKSHIP Secon Edition. Mc Graw Hill, Minnesota. 2005


7. Professor David Newby, Daniel Horton-Szar. CRASH COURSE-Third Edition,CARDIOVASCULAR SYSTEM. Medical Student University of Nottingham,UK. 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar