Tiga kata yang sering ada dalam pergaulan kita. Tapi, kadang-kadang sulit kita bedakan mana kawan, teman dan sahabat. Ketiganya memiliki artinya yang berbeda pada setiap orang. Padahal intinya sama yaitu dia adalah saudara kita. Tapi kadang-kadang kawan belum tentu jadi teman dan teman belum tentu jadi sahabat. Apalagi di zaman seperti ini. Yang bisa di bilang masih zaman jahilliyah. Salah-salah bergaul jadinya seperti orang yang hilang akal sehatnya. Melakukan sesuatu tanpa pikir apa manfaatnya, disukai ngak ya sama Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Kita bergaul karena ingin mengikuti perkembangan zaman. Agar di bilang gak kuper (kurang pergaulan) atau remaja trendi dan modis. Tapi ingat, zaman sekarang adalah zaman liberal, kapital dan sekuler. Hati-hatilah dalam pergaulan. Jika dikasih kebebasan untuk berteman bukan berarti kita menyalahgunakan kepercayaan orang tua. Kebebasan adalah yang bertanggung jawab. Selama kita bisa mempertanggungjawabkan, bismillah. Karena Itu juga merupakan sebuah amanah. Tapi, adakalanya orang tua mendukung atau memberikan “surat izin pacaran”. Malahan orang tua bertanya kamu udah pacaran belum?Sepertinya si anak mendapat angin segar dan mendapat tantangan dari ortu untuk melakukan salah satu perbuatan zina itu. Na’udzubillahi min Dzalik.
Masa remaja adalah masa di mana kita mendapat cobaan saat kita dihadapkan dengan pergaulan bebas atau hedonisme. Tentang pacaran, mengambil keputusan, memilih dan memilah dalam berteman,etc. Usia remaja, sering orang bilang masa-masanya mencari jati diri. Jati diri bukan berarti kita harus mencoba segala aktifitas yang membawa kita ke pintu neraka. Tapi yang betul-betul mengali dan mengembangkan potensi yang ada pada diri kita yang Allah Subhanallahu wa Ta’ala berikan. So, dalam pergaulan kita harus memilah dan memilih dalam berteman. Karena teman adalah cerminan dari diri kita. Misalnya kamu bergaul ama anak berandalan atau yang lainnya, percaya or gak kamu pasti di cap seperti itu juga. Tapi kalo kamu bergaul ama teman yang memiliki akhlak baik dan aqidah islam, pasti kita di anggap baik. Makanya sering-sering berkumpul dan bergaul dengan orang-orang soleh-soleha, tentunya akan berimbas sama image yang kita miliki.
Mungkin sobat muslim memiliki arti sendiri dengan ke-3 kata di atas? Yang jelas memilih teman atau sahabat sejati dan baik gampang-gampang-suseh. Kalo cari musuh emang gampang banget. Coba aja, kamu bertemu ama orang dengan Romusa (roman muka sadis) atau saat berta’aruf kamu salaman tapi gak senyum atau berkata-kata yang gak baik dll. Banyak dech hal-hal yang bisa menambah koleksi musuh kamu. Eh hati-hati juga loh, teman bisa jadi adalah musuh kita. So, Carefully guys!
Dalam kitab Adabul Mufrad ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari,”Tidaklah saling mencintai dua orang dalam agama Allah ta’ala, kecuali orang yang paling utama di antara keduanya adalah yang paling besar cintanya pada sahabatnya.” Dan sikap kita dalam mecintai sahabat kita seharusnya seperti mencintai diri kita sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Perumpamaan kaum muslimin dalam urusan kasih sayang dan tolong-menolong bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka menjalarlah penderitaan itu ke seluruh badan hingga tidak dapat tidur dan (merasa panas).”(HR Bukhari dan Muslim)
Jadi, saat ini kita harus lebih mempererat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah aqidah kita. Jangan hanya karena dia perbedaan dalam berpendapat, kita gak mau bantu padahal dia adalah saudara kita. Atau karena perbedaan kita gak mau berteman ama mereka terus kita bertengkar, kondisi seperti itu dapat membawa perpecahan di antara kita. Itulah yang disukai oleh para pembenci dan pendengki Islam, mereka akan bersorak kegirangan melihat kondisi ummat seperti itu.
Kawan, teman dan sahabat yang baik adalah yang selalu ada dalam suka dan duka, yang selalu men-tausiyahkan kita saat kita lalai serta berbuat maksiat. Sahabat, teman dan kawan adalah yang tidak menzalimi kita dan bersama-sama berjuang untuk menegakkan Dien Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
Ya Tuhan, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar