Ketika ku bertatap dengan seekor kucing..
Kutatap lekat lekat dia.
Kusorot mataku ke mata kucing
Subhanallah, indahnya mata kucing ini.
Tak pernah terfikirkan olehku sebelumnya.
Mata Kucing seolah olah Berbicara kepadaku
Mata kucing wrnya begitu mengoda mata ini
Tuk tak berhenti memandangnya.
Mataku dengan mata dia beradu.
Walau terkadang dia nakal
Tapi kucing tetaplah makhlukMu
Setiap makhluk yang Engkau Ciptakan pastilah memiliki Faedah
Tak ada kesia-siaan atas apa yang Engkau bentuk.
Kucing itu terus memandangku
Dan akupun terus memandangnya
Mata kucing itu menimbulkan rasa iba dan sayang ini
Subhanallah, ada apa denganmu kucing?
Andaikan ku bisa mengerti bahasamu
Tapi aku merasa kita saling mengerti
Suara “meoonnnkkk” adalah bahasamu
Ketika engkau lapar
Ketika engkau membutuhkan teman
Ketika engkau dingin
Terkadang ku duduk sendiri di teras depan rumah
Kau pun tiba-tiba datang, duduk didepanku..
Memandangku..seolah bertanya “ada apa fat, my fren??”
Dan spontan, kupun mulai bercerita kepadamu
Ku Tak peduli apakah kau mengerti atau tidak?
Tapi dirimu adalah teman untukku
Yaa, Kita berdua memang berteman..
Ingin kupeluk dirimu, kucing..
Aku suka sekali matamu ^^v..
Makassar, 28 November 2009
11.00am ( ini puisi gara-gara ada kucing kecil di rumah, fat ama dy beradu “meonk”.. dia kayaknya lagi cari ibunya..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar