Bismillahirrahmanirrahim
Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak orang di Negara kita tercinta ini menilai sesuatunya hanya dari apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar, mereka tidak pernah mau mencoba mendekati dan memahami apa yang sedang mereka lihat, dan apa yang sedang mereka dengar, sebuah budaya yang mungkin sulit kita hilangkan, budaya yang kadang merugikan bagi mereka yang sedang menjadi objek penglihatan, dan pendengaran.
Banyak fator yang menjadi item penglihatan dan pendengaran orang tersebut, diantaranya adalah materi, tingkatan pendidikan, status sosial bahkan fisik, tapi berapa banyak dari mereka yang melihat tingkah laku dan sosialisasi hidup seseorang dalam bermasyarakat, dan berapa banyak dari mereka yang bisa menjamin bahwa materi, tingkatan pendidikan, status sosial dan fisik mutlak bisa menjamin orang tersebut baik dalam segala norma yang berlaku dan menjamin orang tersebut akan hidup dalam kebahagiaan sesuai dengan harapannya.
Tuhan tidak pernah melihat atau menilai hambanya dari lahiriah, harta, pendidikan atau bahkan status sosial mereka, tetapi dari hati dan niat yang baik, tulus, ikhlas melakoni apa yang menjadi kewajibannya, karena sesungguhnya niat baik, tulus dan ikhlas yang kita tuangkan dalam prilaku kita lah yang akan menentukan seberapa besarkah jaminan kita akan hidup dalam kebahagiaan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang tertutup matanya oleh silaunya harta, tingkatan pendidikan, dan status sosial seseorang ketika kita harus atau diminta memutuskan sesuatu hal yang menyangkut kebahagiaan atas diri kita, keluarga dan orang-orang disekitar kita yang tentunya kita cintai...
Amiiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar